Tahun ini adalah tahun stabilisasi. Boleh dibilang, saya tidak punya resolusi baru. Hanya resolusi lama yang usang, kembali akan dibersihkan dan dikerjakan sebaik mungkin. Stabilisasi dalam semua aspek; keuangan, pekerjaan, minat-bakat, gaya hidup, dll. Stabilisasi ini saya lakukan sekarang demi menyiapkan proyek hari tua.
Tabungan: Persiapan Hari Tua
Saya ingin, hari tua saya tak lagi memikirkan uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi (saya sendiri maupun keluarga), tapi sudah fokus pada kontribusi saja, tidak ada yang lain. Hidup zuhud artinya dunia sudah dalam genggaman, tapi kita memilih untuk melepasnya. Hidup saya sudah stabil, sudah kaya, sudah sejahtera, dan saya berhenti menimbun kekayaan karena pada saat itu, hidup saya sudah diwakafkan untuk umat. Saya memilih untuk hidup sederhana dan bersahaja dalam keadaan kaya dan sejahtera.
Saya ingin mewariskan konsep ini kepada anak cucu kelak. Konsep zuhud yang benar. Bukan zuhud yang… memilih hidup sederhana, padahal pada saat yang sama, memang kondisi masih terseok-seok alias serba kekurangan.

lifepal.co.id
Uang yang saya punya, tak lagi hanya untuk sedekah harian, tapi sudah dialokasikan untuk wakaf. Kekayaan yang seseorang miliki, sebetulnya tidak benar-benar miliknya, kan? Ada jatah banyak orang di sana. Bagaimana kita mengelola uang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah.
Jadi, siapa bilang uang tidak dibawa mati?
Tabungan yang saya kumpulkan juga termasuk ilmu dan wawasan. Target baca buku akan lebih ketat, berangkat ke majelis ilmu, dan berdiskusi juga akan makin dirutinkan. Saya hendak membentuk semacam kelompok diskusi bersama teman-teman satu kampus, barangkali sebutan sementaranya Intellectual Circle.
Tempat untuk menjaga kewarasan dengan obrolan berbobot yang bukan ditujukan untuk mengejar uang sebagaimana di kantor. Tempat untuk mengobrol santai, tapi bernutrisi tinggi. Tempat untuk adu gagasan sembari menertawakan hidup masing-masing.
Prestasi: Berkarya Setiap Bulan
Mulai dari unggahan blog sekaligus blogwalking yang lebih rutin, marathon ikut kompetisi blog, selesaikan novel yang mati suri selama 7 tahun – yeah you didn’t read it wrong—akibat saya terlalu malas. Novel yang tertunda sampai bilangan tahun itu kesalahan fatal yang penyesalannya terus menempel di kepala. Saya dapat hal lain memang, prestasi lain yang tak kalah membahagiakan hati, tapi menerbitkan cerita tetap jadi impian besar yang saya dambakan sejak sekolah dasar. Ya! SEKOLAH DASAR!
Jadi yang satu itu, bagaimana pun caranya, harus terealisasi. HARUS. 2020. Sudah saya buat target menulis yang sangat realistis dibandingkan sebelum-sebelumnya.

edukasi.kompas.com
Pekerjaan sampingan sebagai bloger juga mesti ditekuni sampai stabil, sampai saya tidak perlu lagi bekerja kantoran 😀 Saya pernah, bahkan sering, iri dengan sahabat saya yang bisnis produk anti aging. Dia gigih dan sudah menghasilkan. Penghasilan kantor dan penghasilan bisnisnya sudah setara.
Berulang kali dia menawari saya untuk ikut berbisnis bersamanya. Saya ingin, tapi badan malas sekali digerakkan. Saya tidak punya dorongan untuk jualan barang seperti dia. Saya tidak suka. Lewat sahabat saya itu pula saya jadi sadar kalau saya lebih suka jualan jasa, bisnis jasa alias menjadi bloger.
Sahabat saya itu setiap bulan pasti ada coaching clinic atau ikut EO dari produk bisnisnya. Bloger pun sama. Harus rajin-rajin ikut hajatan besar, harus rajin bersosialisasi dengan bloger lain, harus punya sikap dan cara komunikasi yang baik. Sebagaimana dunia bisnis yang harus membangun dan menjaga hubungan dengan rekan pengusaha lainnya, bloger juga harus aktif keluar.
Kontribusi: Tugas Utama Manusia di Dunia
Kontribusi juga masuk fase stabilisasi. Definisi kholifah fil ‘ard adalah selesai dengan diri sendiri. Apakah kemudian kita terbebas dari masalah pribadi? Tentu tidak. Manusia, selama masih hidup, akan terus dirundung masalah yang menyita pikiran, waktu, tenaga, dan uang.

dakwatuna.com
Hanya saja, sebagian besar waktu kita tidak habis hanya untuk mengurusi masalah pribadi. Sebab kita sudah punya solusi, sudah siap strategi bagaimana cara menyelesaikan, sehingga kita masih bisa mengerahkan sumber daya untuk mengerjakan tugas negara alias tugas yang Allah perintahkan bagi manusia di dunia; berdakwah. Nahnu du’at qobla kulli syai’. Kita adalah da’i sebelum apa pun.
Love your writings <3
sebuah tujuan yang indah, dengan kematangan usia dan berpikir untuk menyeimbangkan kehidupan yang dijalani oleh diri maslahat bagi umat. kontribusi, prestasi dan tabungan. ya tabungan yang akan dibawa sebagai amal yang baik 🙂
Selamat tahun baru 2020 😀
Semoga semakin banyak kontribusi yang bisa diberikan untuk diri sendiri maupun negeri. Semangat juga menabungnya, bukan hanya untuk menjadi kaya raya namun untuk bisa berbagi pada sesama 😀
Dan semoga semakin rajin update blog, mengikuti festival dan sejenisnya sebagai bagian dari aktualisasi diri yang diinginkan. Good luck dear 😀
Bacanya pelan pelan sambil..mendalami maknanya. Semua berproses memang dan ada alarm juga sebagai pengingat. Betapa nikmatnya ketika Allah SWT ingatkan alarm itu.
Setuju, Setiap saat masalah akan selalu ada. Tinggal bagaimana kita mengelolanya
MasyaAllah mba. Cita-cita ku juga di hari tua nanti. Gak usah mikir materindan urusan duniawi lainnya lagi. Tinggal fokus untuk terus berbagi dengan harta berlimpah yang dikimpulkan sedari sekarang.
kalau aku, tahun ini awal tahun tabungan abis, bahkan sedikit ngutang hehe.. ya gpp tradeoff nya ada rumah yang baru direnov, jadi enak mau tidur makan dirumah.
Aku kurang paham ttg wakaf. Tp semoga apa yg sedang mba jalankan suksessss dan jd berkah unt org lain. Semangat nabung.
Yang pasti perpaduan ketiganya ini memang menjadi kesatuan yang tak terpisahkan ya mbak. Karena secara tidak sadar kita akan melakukan pencapaian dengan melakukan tiga hal inikan.
Mampir ke Blognya Sekar. Sangat menginspirasi sekali tulisan-tulisannya
Jadi pengingat saya di kalimat “pun blogger harus dilakukan dengan serius” jadi mood booster disaat sekarang lagi lesu. Semangat.