Bingung bagaimana caranya memulai menuliskan isi kepala yang berdesakan ingin dikeluarkan? Dari mana seharusnya memulai menulis? Kenapa rasanya susah sekali? Bagaimana caranya menulis? Kalau belum menguasai teknis menulis, kok rasanya belum pede ya?
Solusi mujarabnya cukup sederhana. Mengutip petuah Gertrude Stein, penulis Amerika yang memelopori perkembangan sastra modernis, “Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis…”
“Iya sih, kuncinya ya nulis aja, tapi… aku takut tulisanku nggak ada yang mau baca karena jelek banget. Gimana ya caranya aku bisa mulai nulis dan tulisanku renyah, bagus, enak dibaca?”
YA NGGAK BISA DONG, BOSQUE 🙂
Kalau kamu baru memulai aktivitas ini, baru mau belajar menulis, sebelumnya belum ada pengalaman menulis apa pun kecuali pesan whatsapp, jelas tulisanmu tidak akan langsung jadi indah dan cantik. Butuh jam terbang, proses berlatih, berlembar-lembar buku dibaca, berkali-kali tatap muka diskusi dengan orang lain, dsb.
Namun, jangan kemudian jadi ciut dan inferior setelah mendengar bahwa untuk menghasilkan tulisan ciamik itu butuh waktu tidak sebentar. Setiap orang punya jalan dan momentumnya masing-masing. Dengan catatan, gigih saat belajar dan ditekuni terus-menerus. Insyaa Allah proses tidak akan membohongi hasil,
Lalu sekarang, apa yang harus kamu lakukan?
1. Nekat
Adakalanya untuk mengatasi sesuatu yang kamu anggap momok, maka cukup dibutuhkan sikap nekat untuk berhadapan dengan momok itu sendiri. Kamu takut memulai menulis karena segudang alasan? Hajaaaar bleh! Semakin kamu takut, semakin harus nekat kamu tulis ketakutan itu.
Dilarang keras membanding-bandingkan kualitas tulisanmu dengan karya orang lain. Cukup jadikan mereka motivator. Jika ingin tulisannya seperti dia, maka pelajari bagaimana ia berproses dari nol. Sesuaikan dengan keadaanmu.
Misalnya, dia butuh waktu 5 tahun untuk sampai pada tulisan yang bagus. Apa yang dia lakukan selama 5 tahun itu dari tahun pertama? Berlatih setiap hari? Oke, kalau begitu saya akan mulai dengan latihan setiap hari, dst.
2. Jangan Terlalu Perfeksionis
Sebetulnya, proses memulai menulis itu juga berarti mencoba memaafkan tulisan pertamamu yang berantakan. Cukup mulai saja menulis, baru selanjutnya lanjutkan menulis, kemudian ulangi lagi menulis. Tuangkan apa saja yang aa di kepalamu yang ingin kamu ceritakan. Jangan sekali-kali memerhatikan terlebih dulu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta segala macam tetek bengek aturan menulis. Itu saja intinya.
“Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan sekali-kali melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda tuliskan!”
[John Steinbeck]
Mengapa sebagai pemula, seseorang ditekankan untuk menghindari pantangan mengedit sebelum naskah selesai? Sebab, dapat dipastikan akan membuat stamina menulis banyak terkuras di tengah jalan. Napas keburu ngos-ngosan sebelum mencapai garis akhir, lalu membuyarkan ide yang sebelumnya ingin dikeluarkan semua. Jangan sampai tewas di tengah jalan.
3. Tulis Hal-hal yang Dekat Denganmu, Dari Keseharianmu. Jangan Ngoyo Cari Ide
Nah, untuk memulainya, tulis hal-hal yang dekat denganmu. Entah itu berupa perasaan yang sedang dialami, atau segala permasalahan yang sedang mencuat di sekitar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat catatan atau bahkan buku harian, status di media sosial juga boleh. Asalkan tetap memerhatikan adab berkata-kata di dunia maya. Kebiasaan seperti itu bisa melatih kepekaan dalam menggunakan pilihan kata yang dituliskan.
“Terkadang, kata yang paling sederhana adalah yang paling indah, juga paling efektif.”
[Robert Cormier]
4. Perbanyak Membaca Untuk Menambah Tabungan Kosakata
Jangan katakan kamu kurang (atau barangkali tidak) suka membaca lantas memimpikan bisa menulis tulisan yang enak dibaca. Membaca adalah harga mati untuk menambah wawasan, mengasah intelektual, menambah bank kosakata agar susunan kalimat yang dibuat terasa segar.
5. Sering Interaksi dan Diskusi
Selain buku, diskusi juga akan menambah wawasan, saling berkomunikasi, membandingkan, mengklarifikasikan bahkan memperdebatkan pengetahuan secara langsung. Pada forum seperti ini, kamu bisa minta tulisanmu dikoreksi atau saling mengoreksi tulisan antar teman. Boleh jadi, wawasan yang diperoleh temanmu, belum kamu dapat. Pun sebaliknya. Proses diskusi ini akan membantumu mengolah apa yang masuk ke dalam kepala sehingga terjadilah pemahaman.
6. Mengikuti Perkembangan Isu-isu Terkini
Fungsinya, agar otak kita tidak seperti museum zaman pra-sejarah, agar otak kita tidak gagap oleh era industri 4.0 dan era-era baru setelahnya yang entah akan ada inovasi apa lagi. Ada banyak media digital yang dapat memudahkan kita untuk membuntuti perkembangan informasi. Jangan malas mencari tahu. Jangan terlalu cuek.
7. Menghadiri Forum-forum Kepenulisan
Luangkan waktu khusus untuk ikut seminar/gelar wicara/lokakarya tentang menulis. Meski berbayar, tidak ada salahnya mencoba ikut juga. Jangan berharap gratis melulu dan jangan minta disuapi terus. Kalau inigin maju, maka melangkahlah keluar rumah, bergeraklah. Jangan tunggu diberi, tapi mulailah mencari.
8. Riset/Cari Referensi Data Untuk Menunjang Tulisan
Resep ini akan menjadikan tulisanmu lebih berbobot. Sebab, menulis memang tidak saja mengasah keterampilan menggunakan kata-kata, tapi juga harus lihai dalam akurasi data. Jadi tidak hanya piawai memainkan dan mengolah kata saja, tetapi juga memiliki referensi dan informasi yang berbobot di dalamnya.
9. Mulailah dengan Menulis Di Blog
Ini kan era digital. Fasilitas blog bisa digunakan sebagai sarana untuk memacumu agar terus berkarya. Bisa saling berkunjung dan mengomentari blog orang lain, namanya Blog Walking (BW). Blog bisa menjadi sarana berlatih menulis setiap hari, berdiskusi juga, dapat wawasan baru, wah banyak.
10. Ikut Lomba-lomba Menulis
Kompetisi menulis dapat memompa semangat untuk bersaing menciptakan karya yang terbaik. Kamu jadi terlatih untuk tidak hanya menulis asal-asalan, tapi juga sudah mulai naik tingkat ke tahap selanjutnya, yakni menulis dengan PUEBI. Hitung-hitung, melalui lomba, kamu sedang mempraktikkan hasil baca buku, hasil diskusi, hasil datang ke forum-forum kepenulisan, dan hasil dari latihan setiap hari lewat blog atau status media sosial. Seru, lho, ini.
11. Ibadah
Nah, apa pula ini hubungannya? Tentu ada, dong. Sekurang-kurangnya, dengan beribadah maka akan dapat menyegarkan dan menyucikan hatimu sehingga dengan kondisi itu akan mudah memunculkan inspirasi. Saya punya salah satu penulis favorit yang acapkali hendak memulai aktivitas menulis, selalu berwudhu dan berdoa. Kalau bangun pukul 02.00 atau 03.00 pagi, beliau salat tahajud dan membaca Alqur’an dulu, baru kemudian menulis.
“Saya pikir, hal terbaik menjadi seorang penulis adalah kita dapat mereka-reka segala sesuatu sekaligus mengatakan kebenaran pada saat yang sama.”
[Kyoko Mori]
Biar lebih menarik harus judulnya ditambah
NOMOR 7 WILL BLOW YOUR MIND
wkwkwk
biar clickbait gitu ya
Langsung aksi habis baca ini 😆
Ehem. Bener yaa 😀
Makasih mbak cara-cara nya. Intinya tetaplah selalu menulis, walau apapun yang terjadi.
Betuul. Walau badai menghadang 😀
Setuju banget… Perbanyak membaca untuk menambah kosakata. Tapi, banyak orang dj sekitar suka pengen nulis tapi nggak mau membaca.
Aku tuh bingung sama pemikiran kayak gini.
Akan kerasa sih. Mungkin yang punya pemikiran nggak mau baca tapi pengin nulis nanti akan merasakan sulitnya nulis 😀
menohoquee….. terima kasih banyak Mbak Sekar…. sebenernya untuk beberapa poin itu diri ini tau, tapi nggak sampai ke tahap ‘sadar’. jadi harus sering-sering baca dan ingat-ingat lagi, biar taunya naik tingkat ke tahap ‘sadar’ 😀
keep moviiiingggg
wkwkwk aku juga masih harus diingetin, dinasihatin, dan dapet tamparan yang sama haha. Yaasssssh! Semangat terosss qerja qerash bagai quda jangan luva bahagiaaa~
Jangan terlalu perfek!
Bener banget, saya rasa banyak orang kekurangan ide nulis ya karena ingin perfek.
Foto harus baguslah, nulis harus SEO lah, harus PUEBI lah.
Alhasil, belajaaarrrr mulu, gak nulis2 wakakakka
Makasih tipsnya ya Mbak, nomer 1 sudah dilakukan NEKAT hahahaha… sambil belajar pelan-pelan ngikut ke nomor2 berikutnya. doain yak 🙂
Makasih tips-nya, mbak. Memang nomor 2 buatku yang paling krusial. Kalau menulis, penginnya sempurna, maka sering kali bolak-balik edit masuk draft terus. 🙁
Banyak baca banyak tau.. memunculkan inspirasi juga untuk menuliskan sesuatu 😀
aku suka menulis dan menulis dan menulis dan menulis, gitu aja hehehe. Makasih motivasinya, mbak
Dari semua konten ini favoritku:
“… “Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis…”
Hahaha…
Pertama kali aku bacanya, cepat…
… aku merasa kurang puas
Lalu, aku ulang lagi, kali ini lebih lambat dan dari hati, hihihihi… takut salah baca ternyata memang menulis adalah menulis adalah menulis…
Banyak membaca agar tulisan enak dibaca itu memang harga mati ya!
Bungkus!
mbaaaa ini kok keren bgt siih… Mau bookmark ini :”
Aspek ibadah itu sering kelewat :”
Saya pun berusaha santai aja dalam menulis. Menulis ya menulis aja. Pokoknya yang penting jangan berkata kasar, menyinggung banyak orang, dan mengumbar aib. Udah itu aja yang biasanya saya pegang
kadang mental block itu datang dari takut salah padahal ya nulis aja. Kalau ga dimulai, bagaimana belajarnya.
Mantuul nih tipsnya. Sangat penting tidak hanya bagi penulis pemula namun juga bagi kita yg meski sudah relatif lama menulis tapi kadang2 bisa blank ide juga..haha.. TFS mba..
Ikut lomba menulis, saya banget mba. Kadang pengen juga nulis novel kayak orang2 tapi perlu nafas panjang. Akhirnya nulis yang simpel2 macam blog sama utk lomba nulis hehe.. mudah mudahan sy bs
Saya juga awalnya nekat menulis mba, menulis ya menulis saja, dulu sering banget nulis blognya disingkat singkat, makin ke sini jadi paham deh walau sedikit hihi. No.6 nih yang belum ketemu pengen banget ikutan
Hihi , bener banget nih. Aku sering bingung kalo mo nulis Mba. Bingung mo mengawalinya dengan apa. Tapi kalo udah menulis malah susah berhenti, tiba-tiba dah ribuan words aja XD
Senang banget mbak dengan ulasan ini. Memang benar salah satu memulai menulis adalah nekat dan enggak usah banyak mikir. Jadi tulisan mengalir tanpa hambatan.
Sebenarnya, terlalu banyak hal yang bisa ditulis
Permasalahannya ada pada “mau atau tidak mau” dan juga “malas atau tidak malas”
Karena meski ide banyak di sekeliling kalau dalam diri tak tergerak menulis ya sama saja.
Wah ada unsur ibadah nya berarti menyertakan tuhan dalam mencapai suatu tulisan yang berkualitas.
Penulis pemula akan membawa kesenangan dalam menulis bukan karena paksaan
Uwuwuw…
Kerasa banget semangatnya kalau ada yang apresiasi terhadap tulisan kita yaa..
Selain sponsor post dan deadline.
Salut banget yang bisa nulis konten-konten organik.
Tulis hal-hal yang dekat tentang keseharian, aku biasanya mulai dengan yg ini mbak, kalau kehabisan ide. Bener juga sih jangan ngoyo cari ide yang susah-susah kalau yang mudah ada di dekat kita ya
mantep banget ini cara memulai menulisnya ya kak
simpel dan memudahkan. Aku suka banget.
Apalagi konten organik lebih diperbanyak dibanding sposorpostnya.
Pokoknya nulis yang dekat dengan kita
Dan yang ke 11 adalah ibadah. Jika semua hal sudah dilakuin. Yang terakhir adalah memqnjatkna diri dan berserah siri seraya berdoa
Memperbanyak kosakata itu penting sepenting-pentingnya kalau mau jadi penulis. Dan salah satu caranya tentu dengan rajin membaca.
I believe ideas are coming from so many sources, including every day life. For me my problem is I have so many ideas but not time, not enough time
Klo saya ga ngoyo juga sih cuma kadang tergantung job juga hahaha. Klo untuk ide nulis aku sih tergantung deadline sama suasana lingkungan hehe.
Bener banget, saat menulis nggak usah terlalu berharap apa yang kita tulis itu sempurna.
Udah ketik aja apa yang ada di kepala, endapkan beberapa saat, lalu edit seperlunya.
Kita hanya perlu yakin kita boleh menulis apa adanya kita kok.
Semua tipsnya menarik banget mba dan memang harus dimulai dan dijalankan untuk bisa konsisten menulis ya.. dan yang paling membuat aku kagum adalah “ibadah” menjadi salah satu dari 11 cara.. jadi apapun yang kita lakukan, harus diimbangi dengan berdoa juga ya mba.. sombong banget kalo kita usaha terus tanpa doa
Terima kasih sharing nya. Saya penulis pemula, saya mulai menulis dengan cara no.3.
0
Makasihh banget tipsnya, pas banget buat pemula…
Emang modal pertama harus nekat, kalo gak nekat mulai ya mau sampe kapanpun juga gak bakalan mulai👍
makasih kk,,,tulisan ini sangat bermanfat bagi saya.
Mulai saat ini saya makin pd nulis mba, makasih infonyaaaaaa
Terima kasih kak atas penyajian kata-katanya…izin santap dulu kak😀..soalnya aku ingin makan semuanya🤭
Terimakasih, nemu obat yang pas. Ijin santap semua ya Mbak sekar….
terimakasih banyak kak, sangat bermanfaat bagi yang baru memulai menulis seperti saya
dari tulisan ini saya bisa mengambil benag merahnya yakni kalau sudah ada ide di kepala lansung tuangkan dalam tulisan sampai habis, jangan terlalu perfeksionis, cari referensi sebanyak mungkin, perbanyak kosa kata, dan tentu saja jangan lupa ibadah biar punya mental spritual yang sehat sebagai pondasi untuk menulis artikel..
tulisannya mantap sekali kak! Sangat membantu untuk kami (para pemula) untuk berani memulai menulis.