5 Kota Di Pulau Jawa yang Pernah Ditinggali

Saya adalah orang introvert yang ngakunya hobi jalan-jalan. Bukan jalan-jalan ke berbagai tempat di seluruh Indonesia dan dunia, tapi jalan-jalan sendiri. Hobi jalan-jalan sendiri. ๐Ÿ˜€

Saya baru nyadar juga ternyata nggak banyak kota yang saya sambangi selama ini. Khususnya yang ditinggali. Cuma ada lima dan itu mainstream semua. Pengin gitu tinggal di daerah yang orang-orang nggak tau atau asing dengernya. Di dusun, misalnya.

Jakarta

Dulu lahirnya di Jakarta. Kira-kira sampai hampir umur satu tahun (tapi nggak nyampe) lalu pindah lagi ke Jawa Tengah.

Salatiga

Sempet tinggal di rumah Eyang ke-1 (kakaknya eyang kandung yang merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara). Jangan tanya kenapa nggak tinggal di rumah eyang kandung aja. Soalnya rahasia. #apaansik

Semarang

Nah, ini kota yang ditinggali paling lama. Dari TK sampai SMP. Kenangan masa kecil yang paling diingat, banyak terjadi di sini. Ada yang ngangenin, ada yang memang harus dilupakan.

Yogyakarta

Saya sempat tinggal di Yogya sebentar. Di rumah tante. Dan rumahnya agak mistis. Ingatan di kota ini nggak banyak, tapi membekas banget. Yogya emang nyaman jadi tempat tinggal tetap.

Bogor

Sejak SMA sampai sekarang di kota hujan ini. Kalau secara fisik, saya tumbuh besar di Semarang, maka di Bogor, saya tumbuh dewasa secara pemikiran. Cuma, sekarang Bogor sumpek. Nggak dingin lagi kayak dulu. Macet, bising, sesak. Pengin balik ke Yogya aja. ๐Ÿ™ tapi ya gimana. Informasi dan apa-apa masih lebih mudah diakses kalau domisili dekat ibukota. Hiks.

11 tanggapan pada “5 Kota Di Pulau Jawa yang Pernah Ditinggali

Tinggalkan Balasan ke Sekar Batalkan balasan

error: Content is protected !!