Ada dua kontestan American Idol yang saya suka sekali; Catie Turner dan Maddie Poppe. Dua gadis ini mencuri perhatian saya –dan sepertinya sebagian besar warganet Amerika, nampak dari jumlah penonton youtube, meski data ini tidak bisa dibuktikan hanya dari satu faktor (youtube)– sejak pertama audisi.
Banyak yang suaranya bagus, keren, tapi dua orang ini punya daya tarik yang super istimewa di telinga saya. Pun di mata, dalam hal cara berpakaian dan sikapnya di panggung sewaktu mulai bernyanyi.
Kacamata Melorot, Boot Hampir Selutut, dan Old Fashion
Setiap masuk panggung, selalu heboh. Catie punya kebiasaan pakai sepatu boots hak tinggi yang panjangnya hampir selutut. Warnanya cerah, ada toska/biru (?), merah, putih. Saya paling suka kalau dia pakai topi. Kelihatannya lebih menggemaskan 😀 Meski pakaiannya kelihatan tua-tua, tapi suaranya mantap.
Ekspresif. Rasa riangnya itu bukan cuma karena dia lolos audisi pertama, tapi juga karena dia bahagia bertemu orang-orang dengan suara luar biasa yang lolos dan ada di sekelilingnya. Dia bahagia dan kebahagiaan itu adalah bentuk apresiasinya kepada kontestan lain. Gue seneng banget bagian ini, guys :”)
Sewaktu final judgement, dia bilang bahwa dia penakut, tapi dia tidak tahu dia takut dengan apa. Lalu juri (Katy Perry) tanya, apa yang dia takutkan? Catie jawab, barangkali dia takut terhadap penolakan. Sebab dia terlalu aneh dan bukan siapa-siapa di sekolahnya, di lingkungannya.
Bagaimana tak aneh kalau gaya berpakaiannya bukan kekinian sama sekali, pakai kacamata besar yang sering melorot, rambut panjang lurus tanpa riasan apa pun, gendut.
Suara yang Bercerita dan Lagu Tentang Masa Kanak-kanak
Sejak audisi pertama, Lionel Richie bilang Maddie menceritakan sesuatu ketika mulai bernyanyi. Ini harta karun atau istilahnya apa saya lupa, yang dicari dan penting sebab suara dan cara menyanyi Maddie bukan sekadar keluar suara bagus dari tenggorokan. Maddie menceritakan ke pendengar, dia sedang bernyanyi lagu apa, maknanya apa. Penghayatannya sampai.
Nah, ini juga salah satu kontestan favorit saya setelah Catie. Gayanya sederhana, santai, jago menciptakan lagunya sendiri, sama seperti Catie. Saya paling suka sewaktu dia nyanyi di penampilan solo sebelum final judgement. Dia ambil risiko (lagi-lagi sama seperti Catie) untuk menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Dan dia berhasil! Lagunya pun enak didengar. Lagu tentang masa kanak-kanak.
Dua gadis ini, bagi saya punya keunikan yang tak bisa didefinisikan. Maddie barangkali kelihatan biasa saja, sama seperti yang lain. Namun, Catie itu anak aneh. Dan keanehannya ini adalah harta karun yang luput dari perhatian orang-orang. Siapa sangka dua gadis itu lolos sampai 24 besar? Berhasil mengalahkan ribuan peserta yang suaranya tak kalah keren. Mereka mengagumkan dengan caranya masing-masing.
Saya lupa kapan terakhir orang-orang bilang saya aneh dengan pandangan merendahkan. Namun, ada kakak kelas saya saat saya mahasiswa baru bicara satu hal yang kemudian saya ingat sampai sekarang,
“Di sini, kamu harus berani. Baca banyak buku, diskusi dengan ragam orang, belajar dari banyak guru. Kalau dulu, dari 10 omonganmu yang didengar cuma 1, selanjutnya akan berbalik. Nanti, dari 10 omonganmu, minimal 8 didengar, disimak dengan baik. Kamu akan dihargai. Jadilah berani, dek…”
Percayalah, kalau kamu baca tulisan ini dan merasa bahwa kamu adalah orang aneh, SELAMAT! Kamu punya kehebatan, keunikan, keistimewaan yang nggak dipunya semua orang di dunia ini. Tinggal cari, temukan, dan rawat keunikan itu jadi kekuatan terbesarmu. Zaman sekarang itu harus jadi orang yang tidak biasa.
Jadi, wahai orang aneh, berbanggalah! :))
Orang gak aneh, hanya berbeda dengan orang pada umumnya 🙂
unik namanya ya mbak. ih yaampun mbak maya main ke blogku ini, senangnya 😀
Hahahaha rumah baru ya? Aku sowan ?
Hahaha iya sowab kerumah baru ???